Many Men In Your World… But I Was Your Destiny! Part 4 [END]

Gambar

Genre              : Romance, Friendship, Little Sad, Little Hurt.

Rating             : PG-15

Main Cast        : Cho Kyu Hyun, Park Ha Rin

Support           : Jung Rim Ae, Jang Mi Ri, Byun Baekhyun, Kim Jongwoon Etc.

WARNING      : Nanti sedikit ada adegan actionnya, walaupun hanya action abal-abal, saya tetap berusaha memperingati.

Author POV

Hujan masih mengguyur kota Seoul, tak mengindahkan penduduk bumi yang sedang kelimpungan mencari tempat berteduh. Berbeda dengan seorang laki-laki yang masih betah berada di taman kantor miliknya.
Ya, siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun. Setelah kejadian yang baru saja ia alami, dia masih belum sadar seutuhnya.

“Astaga, Hyung! Apa yang kau lakukan?” teriak Choi Minho yang melihat Kyuhyun masih betah berlama-lama di bawah derasnya hujan seraya memayunginya.

“Kau bisa sakit. Apa yang akan kukatakan pada Appamu dan Ha Rin jika kau sakit.” Lanjut Minho, Kyuhyun langsung tersadar dari lamunannya.

“Ha Rin. Ha Rin? Di mana dia?” tanyanya pada Minho

“Bukankah di kantor divisinya? Dia sperti….” Belum usai Minho berkata, Kyuhyun langsung pergi meninggalkan sekertarisnya itu.

“Ada apa dengan dia?” bingung Minho.

**

Brakkk …

Pintu ruang divisi tempat Ha Rin bertugas terbuka, semua orang yang berada di dalamnya terkejut mendapati Cho Kyuhyun, CEO mereka berpenampilan tak selayaknya atasan.

“Di mana Park Ha Rin?” tanya Kyuhyun dengan suara yang cukup keras.

“Dia …”

“Kenapa lantai luar basah sek …” terputus ucapan Ha Rin saat mendapati Kyuhyun berdiri di depannya dengan keadaan seperti manusia tak terawat.

“Rin’ah. Mianhae jeongmal mianhae, aku tidak bermaksud melakukan itu padamu.” Ucap Kyuhyun seraya menghampiri Ha Rin berdiri, Ha Rin tidak bergeming, ‘bagaimana penampilannya bisa seperti ini?’ batin Ha Rin, semua orang yang berada di dalam kantor divisi itu masih menjadi penonton setia keduanya.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Ha Rin tak percaya, tanpa pikir panjang Ha Rin menarik tangan Kyuhyun menuju ruang kerja Kyuhyun.

**

Kyuhyun Office

“Apa yang kau lakukan dengan penampilan seperti ini? Apa kau tetap berada di taman tadi, padahal kau tahu jika sedang hujan?” tanya Ha Rin setelah mereka sudah berada di ruang kerja pribadi Kyuhyun dan menutup pintu ruangan itu agar tidak ada orang yang tahu pembicaraan mereka.

“Rin’ah. Mianhae ..” hanya kata itu yang keluar dari mulut Kyuhyun.

“Astaga Kyu, kenapa kau seperti ini?”

“Aku benar-benar tidak sengaja melakukannya Rin’ah, aku tidak menyadarinya, sungguh aku tidak berniat men..” Kyuhyun berusaha menjelaskannya namun segera terputus oleh Ha Rin.

Stop. I said stop , aku sedang tidak ingin membicarakan masalah itu.” Ucap Ha Rin.

Kyuhyun hanya menatap Ha Rin dengan tatapan bersalah dan sedih, hanya itu yang dapat terbaca dalam manik mata Kyuhyun. Kyuhyun yang biasanya tegas, berwibawa, cool, saat ini semuanya hilang entah kemana. Hanya di hadapan Ha Rin dan karena gadis itu pula seorang Cho Kyuhyun bisa berubah menjadi orang yang lemah dan berperasaan. Apakah ini yang di maksud takdir? Apakah ini juga bisa di sebut separuh jiwa kita datang? Apakah ini juga yang di sebut CINTA? Entahlah, hanya mereka berdua yang bisa menjawab. Namun kita dapat menyimpulkan bahwa ketiga pertanyaan itu memang tepat.

Mereka masih sama-sama terdiam, tak berniat memulai pembicaraan.

Helaan nafas keluar dari mulut Ha Rin…

“Kyu, let’s break up. Ini tidak akan mudah Kyu.” Kata Ha Rin yang langsung menohok jantung Kyuhyun.

“Andwe. Andwe. Andwe, Rin’ah jebbal. Jangan seperti ini?” pinta Kyuhyun.

“Lalu harus seperti apa? Apa aku harus melihatmu berselingkuh di belakang, dengan wanita itu?” tanya Ha Rin.

“Anniya, aku bahkan tidak memilki perasaan apa pun pada wanita tadi. Aku berani bersumpah.”

“Nan arrayo.” Ucap Ha Rin.

“Lalu? Kenapa kau berkata seperti itu?” tanya Kyuhyun yang tak mengerti jalan fikiran Ha Rin.

“Memang benar kau tidak memilki perasaan pada wanita itu bahkan berfikir  berselingkuh dengannya pun tidak.” Ucap Ha Rin dengan berat, Kyuhyun masih memperhatikan dengan gusar.

“Tapi tidak dengan wanita itu. Dia tidak akan berhenti Kyu, kumohon.” Ucap Ha Rin lirih

‘Dia akan mengejarmu dan menghancurkanmu jika kau tidak pergi dari hidupku.’ Batin Ha Rin miris.

“Sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian hah? Apa salahku? Kenapa aku yang menjadi korbannya.” Tanya Kyuhyun frustasi

“Anni, kau tidak bersalah sama sekali, kau juga tidak menjadi korban. Tapi akulah yang menjadikanmu korban disini. Jadi kumohon, hentikan sampai disini. Menjauhlah dari hidupku.” Pinta Ha Rin lagi

“ANDWEE..” bentak Kyuhyun di hadapan Ha Rin, Ha Rin pun sempat kaget mendengar teriakkan Kyuhyun, baru kali ini ia mendengar Kyuhyun berteriak dengan penuh amarah seperti saat ini.

“Kita selesaikan masalah ini bersama Sayang.” Bujuk Kyuhyun dengan suara lirih dan senyum paksanya serta menggenggam tangan Ha Rin.

‘Dingin sekali tangannya.’ Batin Ha Rin

“Anni Kyu. Ini masalahku, kau tidak berhak ikut andil dalam masalah ini.” Ucap Ha Rin memberi pengertian pada Kyuhyun.

“Maka dari itu ceritakan padaku, agar aku mengerti. Bukankah jika kita melewatinya bersama akan lebih mudah.” Bujuk Kyuhyun lagi dengan masih menyunggingkan senyum paksanya. Dia mempererat genggaman tangannya pada Ha Rin, Karena menurutnya berada di sekitar Ha Rin akan berdampak baik bagi tubuh dan kesehatannya.

Namun jawaban Ha Rin masih sama. Tetap Tidak

“Lalu jika kita berpisah, apa kau bisa menjamin hidup kita, ah anni hidupku  akan baik-baik saja? Bisakah sedetik saja fikirkan tentangku. Kumohon Rin’ah aku tidak bisa, benar-benar tidak bisa.” Ujar Kyuhyun miris, hampir menangis, entah dari mana perasaan sakit itu datang, namun yang sekarang Kyuhyun rasakan adalah rasa sangat sakit di dadanya, walaupun gadis tercintanya ini masih berada di hadapannya, dia merasa sangat jauh, setelah insiden dimana gadis itu mengucapkan kata perpisahan.

Ha Rin menatap kedua bola mata Kyuhyun, bola mata favoritnya. Tajam, teduh dan penuh kehangatan. Tatapan mata yang sebentar lagi akan sangat ia rindukan.

Kyuhyun pun balas menatapnya.

“Anni. Kau pasti bisa. Apa yang tidak bisa di lakukan oleh seorang Cho Kyuhyun-ku ini, eoh?” tanya Ha Rin seraya mengelus pipi Kyuhyun lembut dengan penuh kasih sayang, mata Kyuhyun mulai berair.

Gelengan yang menjadi jawaban Kyuhyun, Ha Rin menahan air matanya agar tidak keluar. Dia tidak ingin terlihat lemah. Tangan Ha Rin masih sibuk mengelus pipi Kyuhyun, memberi kehangatan yang sebentar lagi mungkin akan sirna, tangan yang satunya lagi masih tetap berada di genggam Kyuhyun.

“Apa yang kau lakukan? Hei, Cho Kyuhyun terkenal dengan kebisaannya melakukan apa pun, kenapa hanya seperti ini kau lemah?” tanya Ha Rin masih berusaha menahan air matanya

“Kumohon, tetaplah disisiku, aku tidak bisa tanpamu.” Jawab Kyuhyun yang masih menolak ajakan berpisah Ha Rin.

Tes ..

Air mata Kyuhyun lolos akhirnya. Sebenarnya Kyuhyun bukanlah laki-laki yang gampang mengeluarkan air mata, namun tidak jika situasi seperti ini, hidupnya seakan runtuh mendengar kata-kata perpisahan dari mulut gadisnya itu.

“Jebbal Rin’ah hiks… Jebbal disini sakit.” Ucap Kyuhyun seraya memegang dadanya dengan satu tangannya. Ha Rin yang melihat begitu miris, sebetulnya dia juga tidak bisa melepaskan Kyuhyun. Dia sangat sadar bahwa dia benar-benar mencintai Kyuhyun.

Tapi tidak dengan situasi seperti ini, dia tidak ingin egois, mempertahankan orang-orang yang ia kasihi tetap berada di sisinya yang jelas-jelas diincar dan berarti ia menyerahkan semua orang terkasihnya ketangan gadis psycho itu, lagi. Tidak, itu tidak akan terjadi selama Ha Rin  masih hidup.

Ha Rin mencoba tersenyum menjawab, walaupun hatinya benar-benar hancur saat ini.

“Dengarkan aku. Hei, dengarkan aku.” Uacap Ha Rin namun Kyuhyun tidak menanggapi, dia menundukan wajahnya agar Ha Rin tidak melihat wajahnya saat ini. Ha Rin pun mengangkat wajah Kyuhyun.

Ha Rin tersenyum sebelum mulai berbiacara.

“Aku selalu berada di hatimu, entah dimana pun aku berada, tanpa ragaku pun kau pasti akan merasakan kehadiranku Kyu. Kau mencintaiku bukan? Kau pasti bisa.” Ucap Ha Rin, Kyuhyun memandang gadis itu miris, tak terasa air mata Kyuhyun jatuh belomba membasahi pipinya, tanpa suara, hanya air mata. Hatinya sakit mendengar gadisnya berkata seperti itu. ‘Tidak gadisku tidak akan pergi kemana pun’ tolak Kyuhyun dalam hati.

Ha Rin memalingkan wajahnya, menghirup nafas sedalam-dalamnya. Ha Rin memandang wajah Kyuhyun lagi, seraya menghapus air mata laki-laki itu.

“Aigoo, kenapa kekasihku cengeng sekali? Aish wajah tampanmu bisa hilang jika kau terus menangis.” Ujar Ha Rin sedikit menghibur Kyuhyun, serta menghapus air mata kekasihnya itu yang tak henti-hentinya turun.

Lama, tiba-tiba wajah Ha Rin mendekat

CHU ~

Lembut, tak ada paksaan dalam ciuman itu. Mereka berdua sama-sama memejamkan mata, menikmati pagutan itu. Awal Ha Rin hanya menempel, namun inisiatifnya dia pun mulai menggerakkan bibir tipis miliknya untuk melumat bibir penuh miliki Kyuhyun. Kyuhyun pun tak tinggal diam, dia juga malakukan hal yang sama. Kedua tangan Ha Rin masih menangkup wajah Kyuhyun, membelainya, merasakan tegasnya rahang yang dimilki kekasihnya itu. Kyuhyun pun merengkuh pinggang Ha Rin, bermaksud memperdalam, dan tak akan melepas gadis ini.

Air mata Ha Rin yang sedari tadi ia tahan akhirnya lolos juga, membasahi pagutan manis nan menyedihkan mereka berdua. Sangat pelan, mereka menikmati pagutan mereka dengan air mata yang mengalir. Tanpa Kyuhyun sadari Ha Rin mencabut kunci ruangan dengan pelan dan hati-hati, lalu ia membuka sedikit pintu rungan itu.

Ha Rin melepaskan pagutan itu, Kyuhyun menatap penuh mohon. Mereka saling menatap penuh cinta, lama menatap satu sama lain. Ha Rin menyunggingkan senyum manisnya kepada Kyuhyun. Dan mengucapkan ….

Sarangahe-yo’ ucap Ha Rin tanpa suara, hanya gerakan bibir.

Blammm ..

Dengan cepat Ha Rin keluar dari ruangan kerja Kyuhyun seraya menutupnya dan menguncinya. Dia memegangi dadanya yang sesak. Sesak sekali, sampai ke ulu hatinya.

Kyuhyun, laki-laki itu hanya tertegun dengan kejadian yang baru ia alami, secepat itu sampai Kyuhyun tidak menyadari.

Brakk .. Brakk

Gebrakan pintu yang Kyuhyun lakukan tak kunjung mendapat respon.

“Rin’ah buka pintunya. Buka.” Teriak Kyuhyun dari dalam ruangan.

“Buka kumohon, jangan tinggalkan aku… jebbal.” Ucap Kyuhyun yang tak mampu lagi membendung air mataya. Tubuhnya jatuh kebawah saking tidak kuatnya ia menahan sakit didadanya.

“Appo. Disini sangat sakit.” Ujar Kyuhyun sambil memukuli dadanya.

Sedangkan di luar …

“Mianhae Kyu. Kau pasti hiks.. bisa.” Ucap Ha Rin  terbata dengan air mata yang masih setia mengalir. Sebenarnya Ha Rin bukanlah gadis yang cengeng, namun keadaan lah yang menjadikannya seperti ini. Ia berjanji ini akan menjadi yang terakhir ia menangis.

“Rin’ah neo gwenchanna?” tanya Minho yang panik melihat Ha Rin manangis tetapi tidak mengeluarkan suara dan memegangi dadanya.

“Apa yang terjadi?” tanya Minho.

“Ho-ya jangan buka pintu ini sampai Kyuhyun tenang, dan tolong jangan biarkan dia mencariku lagi. Besok aku akan mengirimkan surat pengunduran diriku.” Ucap Ha Rin tanpa mengindahkan pertanyaan Minho.

“Sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Minho bingung.

Ha Rin meninggalkan Minho dengan sejuta pertanyaan di otak sekertaris CEO muda itu. Tanpa pikir panjang Minho menahan tangan Ha Rin, dan membalikkan tubuh Ha Rin  meminta penjelasan ‘apa-maksud-semua-ini?’ itulah yang dapat di baca Ha Rin dari ekspresi wajah Minho.

“Tidak hari ini Ho-ya. Jika kau ada waktu hubungi aku.” Jawab Ha Rin seraya melepaskan tangan, teman SMP nya dulu itu.

“Ah, iya jangan lupa segera antarkan Kyuhyun ke rumahnya dan segera telepon dokter pribadinya.” Ingat Ha Rin sebelum ia benar-benar pergi.

**

Ha Rin kembali keruang kerja mengambil semua barang-barangnya, dia berniat pulang untuk menenangkan fikirannya.

“Rin’ah, apa yang terjadi dengan Sanjangnim? Kalian bertengkar atau apa?” tanya Mi Ri penasaran.

“Tidak hari ini Ri-ya. Jika kau ada waktu hubungi aku.” Jawab Ha Rin seperti ia menjawab Minho tadi. Dia benar-benar tidak bisa berpikir.

Tetapi tidak bisa jika Ha Rin tidak berpikir untuk keadaan seperti ini, dia harus segera menyelesaikan masalah ini sebelum semua orang terkasihnya menghilang satu persatu. Tidak. Ha Rin tidak bisa.

Walaupun nantinya ia harus mengorbankan dirinya sendiri.

**

A Few Days Later

Sudah beberapa hari, setelah lewat kejadian yang tak diinginkan oleh Ha Rin dan Kyuhyun terjadi. Keduanya pun tak berada dalam keadaan yang baik. Ha Rin, gadis itu yang biasanya selalu tersenyum, tertawa tak tentu arah sekarang menjadi gadis pendiam dan cuek, dia termasuk seorang mood maker dulunya, sebelum wanita psycho itu masuk kedalam kehidupannya. Setelah kejadian itu pun, wanita itu tak habisnya berhenti memberi ancaman kepada Ha Rin.

Sebenarnya tinggal satu persyaratan yang harus Ha Rin jalankan agar wanita itu tak mengusik hidupnya. Meninggalkan Korea dan mencabut kewarganegaraan. Hanya itu, namun sangat berat unutk Ha Rin, tidak dia tak akan pergi dari Negara ini sebelum semuanya selesai tanpa bekas. Apa ada jaminan jika Ha Rin benar-benar pergi wanita itu akan berhenti.

Ingat. Dia wanita gila …

Kyuhyun tak beda jauh dari Ha Rin, malah bisa di bilang lebih parah. Sekarang seorang Cho Kyuhyun menjadi pribadi yang dingin, pendiam, dan gila kerja. Tak ada senyum dibibirnya yang selalu ia sunggingkan kepada karyawannya. Tubuhnya pun seperti tak terurus, pipinya sedikit menjadi tirus, bisa di hitung berapa kali laki-laki itu makan.

Dia akan selalu bersedih jika makanan kesukaanya jjangmyun di sediakan di hadapannya, dia akan teringat Ha Rin, masakan gadis itu, lezatnya masakan itu sangat menempel di lidah Kyuhyun. Bukankah Kyuhyun bisa memakan masakan lain?

Tidak.

Entahlah, Kyuhyun selalau minta di buatkan jjajangmyun agar dia selalau mengingat gadisnya, walaupun akhirnya makanan itu akan terbuag sia-sia, karena tak akan di sentuh sedikit pun oleh Kyuhyun.

Sudah beberapa cara ia lakukan untuk bertemu Ha Rin, mendatangi apartemen gadis itu, namun apa yang ia dapat. Pengusiran secara tidak sopan dari satpam apartemen.

Dia selalu berusaha menghubungi gadis itu, tetapi tak ada jawaban. Pesan singkat, entah sudah berapa ribu pesan singkat yang ia kirimkan. Kyuhyun juga mengirim e-mail kepada gadis itu. Apa pun akan ia lakukan agar gadis itu menatapnya lagi.

Hidupnya sangat hampa, layaknya istana megah yang tak ber-penghuni.

Sesak yang amat dalam Kyuhyun rasakan.

**

Park Ha Rin POV

TING ..TONG

Siapa pagi-pagi seperti ini bertamu? Kumohon jangan wanita itu, untuk pagi ini saja.

TING .. TONG

“Ne sebentar.” Teriakku

Cklekk ..

Mataku membulat sempurna. Kenapa dia kemari?

“Kau tak mengijinkanku masuk Nona?” tanya pria didepan pintu apartemen-ku

“Eoh. Masuklah.” Aku mengijinkannya masuk dan segera kututup pintu apartemenku.

**

“Ada yang bisa kau jelasakan Park Ha Rin?” tanyanya padaku

“Heuh… apa yang harus ku jelaskan? Bukankah semua sudah jelas?” tanyaku balik

“Jangan membuatku menunggu.” Ucapnya

“Aku bertanya padamu Baek’ah, apa yang harus kulakukan sekarang? Hidupku dan hidup orang-orang terkasihku sedang terancam.” Ucapku sedikit keras

“Nan otthokae?” tanyaku lirih kepada Baekhyun, kutundukkan kepalaku. Kurasakan Baekhyun merengkuh tubuhku. Aku memang butuh tempat bersandar saat ini.

“Menangislah.” Ucap Baekhyun, aku menggeleng dalam pelukannya. Segera kulepasakan pelukannya. Dia mentapku heran.

“Anni, aku tidak akan menangis lagi. Tidak untuk wanita gila itu.” Baekhyun mengernyitkan alisnya.

“Wanita gila? Siapa? Palli ceritakan padaku.” Tanya Baekhyun penasaran. Baekhyun harus tahu semuanya.

Aku pun menceritakan semuanya tanpa terkecuali, mencoba mengembalikan ingatnanya yang sedikit hilang di masa SMA dulu. Dia sempat terkejut, sempat ia ingin memotong perkataanku, namun kucegah. Kejadian di kantor yang menyebabkan aku dan Kyuhyun berpisah.

“Dii..a kkembali?” ucap Baekhyun terbata dan tak percaya. Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda mengiyakan.

“Bagaimana bisa? Kenapa kedua orangtuanya tidak mencegah?” tanyanya bertubi

“Kedua orangtuanya meninggal.”

Mwo?”

“Dan lebih bagusnya Eul Sang sendiri yang mengantar kedua orang tuanya kesurga.” Ucapku menjelaskan, kulihat matanya yang kecil melebar sempurna.

“Apa dia gila?” tanyanya lagi

“Dia memang gila Baek’ah. Bahkan dia berani membunuh kedua orang tuanya dan anak kecil yang tak berdosa.” Ucapku seraya kutundukkan kepalaku, menahan gejolak amarah ini. Mengingat senyum Dongho, membuat aku tidak bisa mengontrol diri.

“Akan ku bantu menghilangkan wanita itu.” Aku menatapnya tak percaya

“Jangan gila, wanita itu tidak normal Baek’ah. Aku sendiri yang akan menyelesaikannya.”

“Kau yang lebih gila dari wanita itu jika kau tetap membiarkanku tak membantumu, apa kau sedang menyuruhku duduk manis dan melihat temanku yang sebentar lagi akan meregang nyawa. Begitu?” tanya Baekhyun berapi-api.

“Tapi …”

“Terserah kau akan berkata apa, aku akan tetap membantumu. Aku pergi.” Ucap Baekhyun setelahnya dan segera pergi.

Hahhhh.. Tuhan tolong aku kali ini.

**

Cho Kyuhyun POV

Hatiku seperti bunga mati. Karena tak ada air yang menyiraminya lagi. Ya, air itu adalah gadisku Park Ha Rin. Aku masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dia memutuskan hubungan ini. Aku benar-benar mencintainya. Tak pernah aku merasa seyakin ini pada seorang wanita. Tapi saat keyakinan itu datang gadis-ku pergi meninggalkan banyak luka. Tak ada yang bisa mengobatinya kecuali gadis itu sendiri.

TOK .. TOK

“Annyeonghasimnika Sanjangnim.” Sapa pegawaiku, aku tidak tahu siapa orang itu. Karena aku tak berniat menatapnya.

“Ada apa?” tanyaku datar.

“Saya Jang Mi Ri, sanjangnim. Saya ingin beratanya.” Aku pun mengakkan kepalaku, benar dia Mi Ri sahabat gadisku, tapi dia sama sekali tidak berniat membantuku untuk berhubungan kembali dengan Ha Rin.

“Emm, begini. Saya ingin bertanya. Apa .. Apa surat pengunduran diri Park Ha Rin sudah di setujui sanjangnim?”

Brakkkk …

Aku mengebbrak meja, jadi dia kemari hanya ingin beratnya seperti itu. Dia terlihat ketakutan.

“Apa kau datang keruanganku hanya untuk mempertanyakan masalah ini? Jika ia segera pergi dari ruanganku. Sekarang.” Ucapku marah.

“Mian.hae sanjangnim.” Ucapnya terbata, dia langsung bergegas pergi.

Kupijat pelipisku untuk mengurangi rasa pening di kepalaku.

“Sayang kau dimana? Apa kau tidak merindukankanku?  Aku sangat merindukanmu.” Ucapku. Hanya di jawab oleh hembusan angin yang masuk kedalam ruang kerjaku.

**

Author POV

Baekhyun saat ini berada di salah satu Rumah Sakit Jiwa terbesar di Korea, dia ingin menemui kakak sepupunya, hanya sekedar berkunjung. Saat ingin memasuki ruangan tempat kerja kakak sepupunya, Baekhyun berhenti karena sepertinya masih ada client Hyung-nya. Akhirnya dia memutuskan untuk menunggu di kursi panjang yang ada di depan ruangan itu.

“Yoboseyo.”

Emm..” jawab orang di seberang telepon sembarang.

“Ish, kau ini. Tidak ada manis-manisnya jika temannya menelfon. Berebeda jika Kyu.. Eh mian.” Ucap Baekhyun tak sengaja

Arraseo, ada apa?”

“Aku ingin tahu ciri-ciri Yoo Eul Sang sekarang, ah anni maksudku Jung Rim Ae.” Tanya Baekhyun.

Dia sangat berbeda dengan Eul Sang dulu, sangat amat berbeda. Dia menjalani operasi pliastic untuk merombak semua bagian tubuhnya. Dia sekarang cantik seperti artis korea.” Jelas Ha Rin

“Apakah perbedaannya jauh. Bukannya sesudah atau sebelum melakukan opereasi plastic wajahnya tak beda jauh? Contohnya kau, kau sudah menjalani opreasi plastic, tapi tak nampak perbedaan yang signifikan. ” ujar Baekhyun tanpa memikirkan hati Ha Rin yang merasa tersindir.

Yaaa.. aku melakukan operasi itu juga karena ada penyebabnya, bukan karena ingin menunjang penampilanku bodoh.” Teriak Ha Rin di sebrang telepon.

“Aish, bisakah tidak selalu berteriak, kau ingin membuatku tuli seketika?”

“Arra..Arra. aku akan mengirimimu MMS. Akan ku tunjukkan sebelum dan sesudah ia menjalani operasi.”

Bip .

“Ish, gadis ini selalu menutup telepon secara sepihak.”

Cklek ..

Keluarlah wanita cantik dari ruang kerja yang sejak tadi di tunggu oleh Baekhyun. Baekhyun ternganga melihat pemandangan indah di hadapannya itu. Wanita itu juga balik menatapnya dengan menunjukkan senyuman manis dari bibir tipis miliknya.

“Astaga Byun Baekhyun apa yang sedang kau lakukan.” Rutuk Baekhyun setelah wanita itu pergi.

Cklekk …

“Hyuuung ..” teriak Baekhyun memanggil kakak sepupunya.

“Yaaa, anak tak tahu diri. Kau bisa mengetok pintu terlebih dahulu.” Sambar kakak sepupu Baekhyun yang di ketahui bernama Kim Joongwoon a.k.a Yesung

“Hehehe, mianhae.”

“Ada urusan apa kau kesini?” tanya  Yesung

“Tak bisakah berbasa-basi terlebih dahulu.” Ucap Baekhyun, Yesung memicingkan matanya yang sipit itu.

“Arraseo. Aku  ingin bertanya sesuatu padamu. Apa di rumah sakit …”

Triingggg. Belum sempat Baekhyun berkata ada MMS masuk. ‘gadis ini mengganggu saja.’ Rutuk Baekhyun

Gambar

“Itu foto dua orang yang sama Yoo Eul Sang a.k.a Jung Rim Ae. Sekarang kau percaya bukan perkataanku. ‘mereka’ benar-benar beda jauh, tapi ‘mereka’ adalah satu orang yang sama. Jika masih belum percaya segera cek buku tahunan sekolah kita. Angkatan kita.”

Seperti itulah isi MMS Ha Rin.

Mata Baekhyun membulat seketika, benar. Mereka 2 orang yang berbeda tetapi mereka adalah 1 orang yang sama. ‘bagaimana mungkin?’ batin Baekhyun berkecamuk.

“Hyun’ah .. Hyun’ah .. Yaa.” Panggil Yesung

“Ahh, ne. mianhae Hyung.” Jawab Baekhyun

“Ada apa ?” tanya Yesung

“Anni, gwenchanna.” Jawab Baekhyun sekenanya.

Baekhyun kembali menerawang dan kembali menatap 2 foto itu bergantian, wanita itu? Eoh ‘bukankah itu wanita tadi yang keluar dari ruangan Yesung Hyung?’ Tanya Baekhyun dalam hati. Dia menatap Yesung.

“Wae?” tanya Yesung

“Hyung, siapa wanita yang baru saja keluar dari ruanganmu? Apa dia kerabat salah satu pasien disini?” tanya Baekhyun panic.

“Kau ini sebenarnya kenapa?” Yesung masih bingung

“Hyung cepatlah, aku tidak memilki waktu banyak. Nyawa Ha Rin terancam Hyung.” Mata Yesung membulat seketika.

“Tapi kau berjanji menjaga rahasia Rumah Sakit ini.” Baekhyun mengangguk setuju.

**

Park Ha Rin POV

Aku masih gusar dengan terror yang terus dilancarkan wanita gila itu. Jika aku meninggalkan Korea bagaimana dengan panti dan sekolah yang ku kelola? Lalu jika aku tidak kembali, kedua orangtuaku bagaimana? Kenapa tidak ada jalan keluar sama sekali.

TING .. TONG

TING .. TONG

Astaga kenapa orang diluar tidak sabaran sekali?

“Ne, chakamman..” teriakku segera kubuka pintu dan orang yang berada diluar langsung masuk tanpa permisi.

“Yaaa, Byun Baekhyun, kau tidak memiliki sopan santun eoh?” bentakku.

“Anni, sekarang tidak bisa. Ini benar-benar gawat Rin’ah.” Aku mentapnya khawatir

“Ada apa?” tanyaku pelan

**

“Apakah semua ini akurat?” tanyaku pada Baekhyun, dia mengangguk membenarkan.

“Kau dapat dari mana semua ini?” aku masih menatap kertas-kertas yang berisikan info mengenai Yoo Eul Sang.

“Yesung Hyung. Tepat saat aku ingin mengunjunginya dan ingin bertanya apakah dirumah sakit jiwa seoul ada pasien bernama Eul Sang. Sebelum aku bertemu Yesung Hyung aku bertemu Eul Sang, dia benar-benar cantik. Aku belum mengetahui bahwa itu dirinya, setelah kau mengirim MMS dan berpikir panjang aku baru menyadari bahwa tadi adalah Eul Sang a.k.a Rim Ae.”

“Lalu bagaimana bisa Yesung Oppa memberimu informasi sebanyak ini. Ini adalah rahasia perusahaan Baek’ah?” heran Ha Rin.

“Aku sedikit memaksanya tadi.”

“Ceritakan padaku.” Pinta Ha Rin.

Flashback

Author POV

“Hyung apakah wanita tadi bernama Yoo Eul Sang?”tanya Baekhyun

“Anni, dia bernama Jung Rim Ae.” Mata Baekhyun membulat seketika ‘benar wanita itu’ jawab batin Baekhyun.

“Dia dulu adalah pasien yang berasal dari Canada. Mengapa dia bisa keluar dari RSJ di sana, itu dikarenakan diagnose dokter di sana mengatakan bahwa Nona Jung sembuh 100%. Namun setelah dia kembali lagi ke korea, dokter di sana memintaku untuk menjadi dokter Nona Jung.”

“Mengapa begitu? Bukankah dokter di sana sudah mengatakan bahwa wanita itu sembuh 100%?” tanya Baekhyun penasaran.

“Aku tidak tahu mengapa itu bisa terjadi, tapi ternyata dokter di sana telah mendapat ancaman dari Nona Jung jika diagnose itu tidak keluar sesuai kemauannya. Bahkan dia sudah membuktikan ucapannya, dia menusuk salah satu perawat RSJ di sana. Sebenarnya aku sedikit takut menanganinya. Dia adalah satu-satunya pasienku yang memilki kepribadian ganda. Disaat dia berkumpul dengan orang biasa, dia bisa berbaur layaknya orang normal, namun saat dirinya di kuasai oleh obsesinya dia akan menjadi gadis yang tak terkontrol.”

“Apakah bisa di sembuhkan?” tanya Baekhyun.

“Bisa, jika Nona Jung jauh dari obsesi gilanya.”

“Tapi dia kembali karena obsesi gilanya berada di sini.” Jawab Baekhyun lirih.

“Ne?” tanya Yesung

“Anni. Lalu kedua orangtuanya?”

“Kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan.” ‘pintar sekali wanita itu mengarang cerita.’ Batin Baekhyun

“Lalu apa yang dia lakukan di sini? Kenapa dia tidak mendapat perawatan intensif dari Rumah Sakit Hyung?” Baekhyun sangat penasaran.

“Aku sudah coba membujuknya untuk kembali ke Canada dan melakukan pengobatan di sana. Karena jika berada di Negara ini dia benar-benar tidak akan sembuh. Setelah beberapa kaliku teliti, prosentasi tingkat kesembuhan Nona Jang jika berda di Korea akan sangat kecil di banding dia berada di Canada. Namun dia menolak dengan keras, bahkan dia berani mengancamku. Katanya dia baru mendapatkan mainannya kembali, aku tidak tahu apa maksudnya itu. Jika itu menyangkut Ha Rin, tolong kau jaga gadis kecil itu, Nona Jung benar-benar tidak dapat diprediksi perbuatannya.”

“Kenapa dia bisa mendapat ‘kegilaan’ seperti itu Hyung?”

“Entahlah, itu mungkin dampak dari masa lalu dan obesesinya. Jika kita biarkan dia terus-terus seperti ini, keadaannya akan tambah memburuk. Dia akan menjadi seorang pyschopat.”

“Heuhhhh.. Baiklah Hyung. Aku pergi dulu.” Ucap Beekhyun

“Chakkamman, ambil ini. Itu adalah beberapa informasi mengenai Nona Jung Rim Ae.” Yesung memberikan map kepada Baekhyun yang berisi info mengenai Jung Rim Ae.

“Gomawo Hyung. Nae khalkae.” Ujar Baekhyun benar-benar pergi setelahnya.

Flashback end

**

 

Park Ha Rin POV

“Astaga apa yang harus aku lakukan?” ucapku frustasi seraya mengacak rambutku.

“Ini terlalu susah untuk dibayangkan saja.” Lanjutku

She’s my black pearl

She’s my black pearl

“Yoboseyo.” Kuangkat langsung panggilan tanpa harus mengetahui penelponnya.

“Halo temanku. Lama tak saling bertegur sapa.” Ck! Wanita ini ternyata.

“Apa lagi yang kau inginkan. Aku sudah meninggalkannya.”

“Hahaha, aku tahu. Tapi kau tahu, kau sudah membuat kesabaranku habis Nona Park.” Ucapnya

‘memang apa yang aku lakuakn?’ batinku bertanya.

“Aku bahkan tak melakukan apapun Nona.” Belaku

“Masih bisa mengelak, kau tahu kekasihmu baru saja membuat kerusuhan di rumahku. Dan itu sangat menggangguku, jadi dengan terpaksa para pengawalku harus memukulinya.” Mataku membulat.

“Mwo? Yak, dia tidak ada sangkut pautnya dengan ini.”

“Dia yang menginginkan ini. Dia sudah tahu siapa aku sebenarnya, jadi untuk apa aku berbaik hati kepadamu lagi Nona Park. Bukankah dulu aku memintamu untuk tidak berkoar, hah?” bentak wanita itu.

Tanganku bergetar, bentakkan itu masih sama persis seperti dulu.

“Kumohon jangan mengganggunya, aku akan segera pergi dari Korea.” Ucapku

“Hahaha, sudah terlambat Nona. Ah iya, aku tadi bertemu dengan temanmu yang tampan. Baekhyun bukan namanya? Sepertinya dia tidak banyak berubah, malah semakin tampan. Aku tahu jika temanmu itu sudah mendapatkan semua informasi mengenaiku. Namun aku berdoa semoga temanmu itu tak memilki mulut sepertimu, agar aku juga tak prelu repot-repot melenyapkannya.”

“Kumohon Eul Sang-ah jangan mengganggu mereka.”

“Sudah kubilang berapa kali? JANGAN PERNAH MEMANGGILKU DENGAN NAMA ITU. APA KAU TULI?” bentak Rim Ae dengan suara keras sarat akan emosi. Air mataku pun langsung jatuh seketika.

Aku sudah tidak bisa menahan ini, jika aku harus mati aku akan membawanya pergi bersamaku.

“Kita harus menyelesaikan ini Yoo Eul Sang.” Kataku, tak kuindahkan peringatnnya. Ini harus segera berakhir.

“Ckckckck, kau sudah tidak takut lagi rupanya. Tak ku sangka permainan kita akan segera berakhir dengan cepat. Baiklah temui dulu seluruh kerabat, teman, dan kekasihmu sebelum kau menyusul anak pantimu yang manis itu.”

“Aku tidak akan pergi sendiri nona, kau akan ikut bersamaku.” Geramku.

“Wahahaha, apa yang kau bicarakan, aku tak salah dengar?” tawanya menggelegar.

“Arraseo, kita lihat siapa yang akan pergi menyusul kedua orantuaku terlebih dahulu.” Ucapnya dengan nada berubah serius.

Brakkk ..

Handphone ku terjatuh tak berbentuk sekarang. Air mataku ikut mengalir.

“Rin’ah gwenchanna?” Aku tidak menjawab, tangisku semakin pecah

“Hiks. Hikshikshiks..” tangisku tak bisa terbendung lagi. Lamaku menangis, aku berhenti untuk mengucapkan sesutu kepada Baekhyun.

“Baek’ah tolong jika semua ini berakhir beri tahu Appa dan Omma bahwa aku akan baik saja bersam Dongho di atas, ne.”  pintaku pada Baekhyun.

“A..appaa yang kau katakan?” tanya Baekhyun gagap.

“Tolong antarkan aku ke rumah Kyuhyun.” Ucapku setelah itu aku segera bangkit menuju kamar untuk berganti pakaian.

Yaa, keputusanku benar.

Ini harus berakhir …

**

Kutekan bel rumah Kyuhyun, aku harus menemuinya, untuk terakhir kalinya.

Cklek ..

“Nona?”

“Ahjumma, annyeonghaseyo. Ternyata anda masih mengingatku.” Ucapku kepada Lee Ahjumma, dia adalah kepala pelayan di rumah Kyuhyun.

“Astaga Nona, silakan masuk.” Ucapnya.

“Dimana Cho Kyuhyun?” Tanyaku pada bibi Lee

“Itu, tuan. Maaf Nona, tadi tuan pulang dengan wajah lebam, dan sampai sekarang lukanya belum di bersihkan. Dia menolak orang-orang yang masuk kekamarnya.” Jelas Lee Ahjumma. Kusunggingkan senyumku.

“Baiklah. Kalau begitu bawa baskom berisi air dan obat luka ne. aku akan membujuknya.” Ucapku

“Baik Nona.” Lee Ahujmma segera pergi.

**

Kyu’s Room

Tokk .. Tokk

“Kyu. Kau didalam?” tanyaku yang tak mendapat sahutan. Kupegang ganggang pintu.

“Eoh, tidak terkunci?”

Aku masuk dengan pelan. Ternyata dia tengah tertidur. Aku mendekatinya.

Deg ..

Bagaimana bisa separah ini? Pipinya tirus sekali? Aku lebih mendekatinya, bersimpuh dihadapannya akan lebih memudahkanku melihat kondisinya. Saat aku ingin menelusuri wajahnya, tiba-tiba tangannya menggapai tanganku dan di taruhnya di atas dadanya.

“Kyu..” ucapku pelan

“Kenapa lama sekali? Aku sudah menuggumu lama.” Ucapnya, mianhae Kyu.

“Kau masih bisa duduk bersandar?” tanyaku

“Rin’ah, disini sakit sekali.” Ucapnya seraya memagang tanganku yang berada di atas dadanya. Miris sekali, apakah aku begitu jahat? Kuusap dadanya yang ia katakana sakit.

“Masih sakit?” tanyaku, dan gelengan kepala yang kudapat. Hah syukurlah, setidaknya ada yang bisa kulakukan untukmu Kyu.

Tok .. Tok

Saat aku akan beranjak Kyuhyun menahanku.

“Kajima..”

“Aku tidak pergi, aku hanya ingin mengambil obat dari Lee Ahjumma.” Tapi dia tetap tak mau mengerti.

“Ahjumma masuk saja.”

“Ini pesanan anda Nona, saya juga membawakan bubur untuk Tuan.” Ujarnya

“Ne, letakkan di meja yang berada di sampingku saja. Gomawo Ahjumma.”

“Ne. Nona, jangan sungkan untuk memanggil saya. Saya permisi.” Setelah ahjumma pergi aku mulai membersihkan wajah Kyuhyun dengan hati-hati, takut menyakitinya. Memberikan obat merah pada luka lebamnya.

“Kenapa kau sebodoh ini? Sudah kubilang bukan, dia bukan wanita normal.” Akhirnya bisa kuluapkan kata-kata ini.

Dia tersenyum perih “Jika ini bisa membuatmu menemuiku dan kembali lagi padaku, kenapa tidak?” ucapnya dan mencoba duduk dan bersandar pada dashboard tempat tidur. Aku membantunya.

“Tidak begitu caranya. Menagapa kau bodoh sekali?” di tertawa? Memang ada yang lucu dari ucapanku?

“Wae?”

“Sudah lama aku tak mendengarmu mengataiku ‘bodoh’.”

“Baikla-baiklah, sekarang makan buburmu agar kau cepat sembuh dan menjadi Chobyul lagi. Cha. aaaaaaa…” mianhae Kyu, jeongmal mianhae.

“Otte?”

“Mashita.” Jawabnya dengan senyum mengembang, namun itu membuatku lebih merasa bersalah.

**

“Cha, sekarang saatnya tidur.” Ucapku seraya menyelimuti tubuhnya.

“Tutup matamu Tuan Cho, orang tidur tidak ada yang membuka matanya.” Ucapku

“Kau berjanji tidak pergi lagi?” Ya Tuhan. Ampunilah dosaku. Aku mnggeleng.

“Anni, kenapa aku harus pergi? Kekasihku sedang sakit, jadi aku harus menemaninya bukan?”

“Jeongmal? Apakah kata-katamu itu benar.” Tanyanya tak percaya

“Kau meragukanku?”

“Anni.” Jawabnya

“Kalau begitu segera tidur, aku akan barada disampingmu sampai kau terbangun.” Kyuhyun langsung menutup matanya. Bagaimana bisa aku menjadi wanita sejahat ini?

Chup

Kukecup bibir tebal milik Kyuhyun. Segera kujauhkan wajahku setelahnya, dia terseyum memandangku dan mengatakan ..

“Saranghae.” Kujawab dengan anggukan, aku memberinya isyarat untuk segera tidur.

**

She’s my black pearl

She’s my black pearl

Aish mengganggu saja .. jam berapa ini? Omo 3 pagi.

Kulihat sekelilingku, aku masih berada dikamar Kyuhyun. Handphone ku terus bordering. Handphone ku tidak mengalami kerusakan apapun hanya casing yang terpecah menjadi 2, itu tidak masalah.

“Aku sudah berada di Busan. Segeralah kemari, kau ingin segera selesai bukan?” tanyanya, ya siapa lagi kalau bukan wanita psycho itu.

“Arraseo.” Aku segera bangkit, dengar perlahan aku melepaskan genggaman Kyuhyun. Kupandangi Kyuhyun sejenak.

“Kyu, kumohon setelah ini hiduplah dengan sangat baik dan carilah wanita yang lebih baik dariku.” Ini adalah kata-kata terakhirku untuk Kyuhyun.

**

Author POV

Ha Rin benar-benar pergi menuju Busan. Dia tadi sempat mampir keapartemen miliknya untuk mengambil mobil pribadinya, memang dia tidak pernah memakainya, namun dalam keadaan genting seperti ini mobil itu sangat berguna.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi, Ha Rin memulai perjalanan jam 4 tadi, dia sengaja mengulur waktu.

**

Tokk .. tokk

“Nee.” Dibukalah pintu rumah megah itu, rumah siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun.

“Anyeong, apakah Cho sanjangnim ada?”

“Ne, dia ber ..” belum sempat ahjumma itu menjelaskan, orang yang tak diundang itu langsung masuk dan berlari menuju kamar Kyuhyun

“Ya tuan anda mau kemana …” teriak ahjumma

Kyu’s Room

“Apa dia masih bisa tidur saat mendengar ini.”

“Sanjangnim, bangun. Sanjangnim bangun.” Astaga orang ini terbuat dari apa?

“Yakkk Cho Kyuhyun bangun.” Teriak Baekhyun tak sabar, ya laki-laki itu adalah Baekhyun.

“Eoh ada apa? Baekhyun ? Ada apa kau disini?” Kyuhyun belum sadar sepenuhnya, matanya mengelilingi kamar miliknya dia baru teringat gadisnya sudah tak berada di sini.

“Park Ha Rin kemana dia?” tanya Kyuhyun panic.

“Tak ada waktu untuk menjelaskan, kita harus segera pergi. Ha Rin membutuhkan kita.” Wajah Kyuhyun menjadi gusar.

**

Busan

Waktu sudah menunjukkan pukul 6.30 KST. Ha Rin sudah sampai di tempat dimana ia dan Rim Ae memutuskan bertemu.

Ha Rin keluar  dari mobil dan menghampiri wanita yang mungkin sejak tadi menunggunya.

“Eoh, kau sudah tiba?” tanya wanita itu basa-basi.

Dijawab dengan senyum mengejek Ha Rin. “Kau menungguku? Aigoo, baik sekali uri Yoo Eul Sang.” Ha Rin sungguh-sungguh jika ia akan menyelesaikan semua, walau nyawa taruhannya. Taka ada rasa takut dalam dirinya.

“Harus kuberitahu berapa kali, untuk jangan mengucapkan nama itu HAH?” ‘kau terpancing Eul Sang-ah’ batin Ha Rin bersorak.

“Lalu aku memanggilmu apa? Tuan Putri? Bukankah itu nama aslimu.. Akh.” Rim Ae berhasil mencuri start, dia menjambak rambut Ha Rin.

“Sudah kuperingatkan.” Ucanya tepat ditelinga Ha Rin dan segera melepaskan jambakan itu.

“Baiklah aku tidak ingin berbasa-basi lagi. Cepat kita selesaikan semuanya.” Ujar Ha Rin.

“Hahaha, bahkan kita belum memulainya sama sekali, kau bahkan sudah ingin menyelesaikannya. Sebegitu inginkah kau pergi menemui orangtuaku? Aku bahkan ingin secara perlahan, kita nikmati.” Ha Rin mundur satu langkah kebelakang, dia takut tawa itu, tawa itu keluar saat wanita itu dulu hampir membuatnya mati. Rim Ae mengikuti langkah Ha Rin, wanita itu tau Ha Rin sangat takut dengan tawanya.

“Kau ingin bermain pelan, santai atau … kasar.” Ucap Rim Ae lalu menjatuhkan tubuh Ha Rin ketanah.

“Akh.” Erang Ha Rin, Rim Ae mendekati tubuh Ha Rin.

“Ternyata jika melihat dari dekat kau sangat cantik. Kulitmu halus tak ada cacat. Bagaimana jika aku memberi sedikit ukiran di wajahmu, nampaknya kau akan tampak lebih cantik.” Rim Ae mengatakan kata-kata itu sambil terus menelusuri wajah Ha Rin.

“Yoo Eul Sang. Kusarankan kita jangan bermain layaknya seorang perempuan. Menampar, menjambak dan sejenisnya. Kita lupakan gender kita terlebih dahulu saat ini, bermain layaknya laki-laki. Otthe?” Rim Ae terbelalak kaget dengan penyataan Ha Rin, gadis ini banyak berubah batin Rim Ae.

“Baiklah aku ikuti apa maumu Nona Park. Tapi seperti apa permainan laki-laki itu? Aku tidak tahu.” Ucap Rim Ae menantang. Ha Rin mengeluarkan seringaian mautnya.

“Seperti ini..” tanpa ada aba-aba Ha Rin langsung menendang tubuh Rim Ae

“Akh…. Hahaha kau lumayan juga.” Teriak Rim Ae

“Aku berlatih karate beberapa tahun ini, untuk menghilangkan trauma mentalku. Dan aku berterimakasih padamu, berkat kau aku menjadi sekarang ini.” Tak terima dengan ejekan yang Ha Rin berikan, Rim Ae segera bangun dan melayangkan tinjuannya tepat di wajah Ha Rin. Ha Rin yang tak terima pun balas memukul.

Perkelahian itu benar-benar layaknya perkelahian seorang laki-laki, hampi 10 menit mereka saling menjatuhkan namun keduanya tak kunjung berhenti. Tak akan ada yang berhenti hingga salah satu dari mereka menjadi korban. Ha Rin yang mulai kelelahan pun menjadi sasaran empuk Rim Ae, wanita psycho adalah wanita yang paling menakutkan dimuka bumi.

“Hahaha. Apakah kau kelelahan Nona Park?” Ha Rin menatap Rim Ae penuh amarah, dia berjalan tergopoh menuju Rim Ae dan ..

Bugh …

Satu hantaman yang menyebabkan Rim Ae jatuh tersugkur ketanah.

**

Mereka berudua (Ha Rin – Rim Ae) tergeletak di pinggir jalan. Jalan ini tak akan ramai sampai nanti jam menunjukkan pukul 9.

“Kau tahu Eul Sang-ah.” Ucap Ha Rin

“Jangan sok akrab denganku.”

“Hahaha. Hah. Akhu samphai hah saat ini masih bingung, kenapa kedua orangtuamu dapat memilki anak sepertimu? Kau bukan anak yang dapat dibanggakan, kau tahu?”

“Saat dimana aku terbaring di rumah sakit karena perbuatanmu tak beradab waktu itu. Ibumu. Datang dan bersujud dihadapan Appaku, meminta agar anaknya yang gila tak di masukkan kedalam penjara. Ommamu berjanji akan merawatmu dengan baik.” Ha Rin sama sekali tak memikirkan apa akibatnya jika berbicara seperti itu.

“Dan aku yakin, kau belum berterimkasih untuk itu.” Lanjut Ha Rin.

“Hahaha, jangan memujiku Nona Park, atau kau akan merasakan akibatnya.” Tawa amarah Rim Ae keluar, dia bangkit dan menatap Ha Rin sengit. Ha Rin balas menatap dengan seringaiannya.

“Hadiah apa lagi yang akan kuterima eum?” tanya Ha Rin menantang.

“Aku benar-benar kasihan dengan kedua orangtuamu. Melahirkan anak tak berguna sepertimu.” Ha Rin menunduk untuk mengambil nafas.

Rim Ae yang mendengarnya benar-benar merasa terlecehkan, dia segera merogoh kantong blazer miliknya dan ..

Duarrr ..

“Akhhhhhhhhh…” Ha Rin yang tadinya duduk menjadi tertidur

“Appo? Aku sudah mengatakannya, bukan?” tanya Rim Ae mendekati Ha Rin dan mendudukkan Ha Rin, terlihat darah itu mengalir membasahi hoodie cream milki Ha Rin. Ha Rin mencengkarm pundaknya yang terkena tembakkan, keringat bercucuran membasahi tubuhnya.

“Kaauuuu… churrrang Eul Sang-ah.” Ucap Ha Rin terbata.

“Itulah tricknya.” Ha Rin merasa terpancing emosinya, menendang pistol yang berada ditangan Rim Ae dan akibatnya pistol itu terlempar jauh. Rim Ae memandang Ha Rin murka.

“Apa yang kau lakukan?”

“Akhh, jebballll ..” bagaimana bisa Ha Rin tidak merintih? bekas tembakan tadi di pegang dengan kencang oleh Rim Ae. Rim Ae bergegas berdiri utnuk mencari pistol milkinya, tak menyianyiakkan kesempatan Ha Rin menendang Rim Ae hingga terjatuh.

Setelah itu ia berlari mencari pertolongan, berlari dengan tergopoh menuju jalan raya yang lebih ramai.

**

“hah..hah..hah. oh Tuhan aku sudah tak tahan.” Ha Rin terus berlari mencari kendaraan yang melintas. Namun nihil. Darah terus mengalir Hingga terdengar teriakkan.

“Yaaa Park Ha Rin, kau di mana? Kubunuh kau jika berani bersembunyi.”

Ha Rin mempercepat langkahnya

Dorrrr ..

Suara itu terdengar, benda itu juga behasil mengenai kaki Ha Rin, namun pelurunya mleset. Tapi itu menyebabkan sakit yang luar biasa hingga Ha Rin jatuh tersungkur.

“Kau mau lari kemana eum?” tanya Rim Ae.

“Istirahatlah dulu, kita bermain lebih pelan saja kali ini.” Ucap Rim Ae segera duduk di sebelah Ha Rin.

“Kau tidak ingin bertanya mengapa aku membunuh adik kecilmu itu?”

“Dia kubunuh karena…. Dia sangat manis. Mengapa semua orang yang berada di dekatmu memilki sesutau yang istimewa? membuatku iri.”

Ha Rin masih menahan sakit di sekujur tubuhnya, hingga ia melihat ada mobil yang melaju kencang akan melintas, namun itu masih jauh. Ia segera berdiri dengan susah payah. ‘Ini kesempatan terakhirku’ batin Ha Rin.

“Eish, kau ini sebenarnya ingin kemana?” Rim Ae menengok mobil yang berada tak jauh di depannya sebentar lagi melintas. Ia menyeringai.

“Ingin mengehentikan mobil itu? Jangan harap.” Ucap Rim Ae setelah itu menyeret Ha Rin menuju tempat mobil mereka, entah kekutan dari mana Ha Rin memperolehnya, Ha Rin melepas cengkraman tangan Rim Ae dan Rim Ae sedikit limbung akhirnya dia berada di jalan raya, belum sempat berkata mobil yang melaju kencang itu …

BRAKKKKKK …..

Rim Ae terpental jauh, Ha Rin yang melihatnya shock. Dia tidak bermaksud mendorongnya. Orang yang berada di dalam mobil itu hanya dia membeku.

“Eul Sang .” ucap Ha Rin lirih, berusaha dengan tergopoh menuju ketempat Rim Ae terpental.

“Akhh, Tuhan berhii..hambamuu inhi khekuatannn.” Ucap Ha Rin dengan nafas tersengal, dia sendiri juga kehilangan banyak darah.

“Eul Sang-ah, ironh..aa.” ucap Ha Rin mengguncang pelan bahu Rim Ae

Rim Ae membuka matanya, tubuhnya benar-benar mengenaskan darah mengalir dari kepala wanita itu. Rim Ae tersenyum tipis

“Goma…wo.. khau….bers..dia..hhh.. menjadh….i rivalku…” ucap Rim Ae terbata.

Ha Rin terus menggelengkan kepalanya, tidak ini tidak akan terjadi.

Hingga suara sirine mobil ambulance dan polisi terdengar.

Tiuttiutt.. tiututtt..tiuttiutt..

“Ha Rin. PARK HA RIN” teriak Kyuhyun yang langsung berlari menuju kekasihnya.

Ha Rin sudah tidak bisa menahan rasa sakit yang menjalar ditubuhnya.

“Sayang, bertahanlah.” Ucap Kyuhyun saat sudah menggapai tubuh gadisnya.

Air mata Kyuhyun menetes, bagaimana bisa gadisnya menjadi korban keganasan seperti ini?

“Baekhyun cepat panggil petugas ambulan itu Ha Rin kritis. PALLI.” Teriak Kyuhyun. Kyuhyun sudah benar-benar hilang akal jika sudah menyangkut gadisnya.

“Sayang..hiks.. bertahanlah.. hiks..hikss.hiks.. demi aku. Jebhaallll.” Para petugas ambulan pun segera membawa Ha Rin menuju mobil ambulan dan segera dilarikan kerumah sakit terdekat. Kyuhyun masih setia menemaninya.

“Ommh..aa” uacap Ha Rin lirih

“Ada aku sayang, Kyuhyun. Mana yang sakit sayang, katakan padaku.” Ha Rin melihat Kyuhyun sekilas dan tersenyum tipis

“Kyu…mmian..hae.hhh.” ucap Ha Rin terbata.

“Anni jangan berkata apa-pun kau pasti bisa.” Ha Rin tersenyum lagi, seperti senyum perpisahan tangannya berusaha menggapai Kyuhyun, Kyuhyun langsung menangkapnya.

“Kajjimaa…hiks.. kau pasti bisa Rin’ah. Fikirkan kedua orangtuamu, teman-temanmu dan… Aku..” ucap Kyuhyun dengan air mata mengalir.

**

Saat ini Ha Rin dilarikan di rumah sakit terdekat untuk pertolongan pertama. Ha Rin tengah ditangani dimeja operasi. Keadaan Kyuhyun tak kalah berantakan, kemeja putihnya penuh dengan darah Ha Rin.

“Bagaimana dok?” tanya Kyuhyun saat dokter yang menangani Ha Rin keluar dari ruang operasi.

“Mianhe Tuan, Nona Park kehabisan darah, stock darah kita yang bergolongan O sudah habis. Sangat susah mencari dikota kecil seperti ini, kita harus mengiklaskannya Tuan.” Ucap sang dokter.

“Mwo? Apa yang kau katakan mengiklaskannya? Kau kira kekasihku itu barang, dapat dengan mudahnya di lepas.” Ucap Kyuhyun serta mencengkram baju operasi dokter itu.

“Ambil darahku.” Semua yang berada diruang itu menengok kesumber suara, Baekhyun orang itu menwarkan dirinya.

“Golongan darahku O. Cepatlah dok. Kita tak mempunya banyak waktu.”

**

Cho Kyuhyun POV

2 month’s ago

Saat ini aku berada dirumah sakit seoul, Ha Rin sudah dipindahkan kerumah sakit ini, karena peralatan yang ada juga lebih menunjang. Saat ini Ha Rin sedang menjalani terapi untuk memulihkan kondisinya. Dia sempat mengalami koma selama 3 minggu, aku menghubungi semua kerabat Ha Rin dan tentunya kedua orangtuanya. Aku menjelaskan semua runtutan peristiwa mengapa Ha Rin bisa mengalami kejadian seperti ini. Untungnya keluarga besar Ha Rin adalah orang yang tegar, seperti Ha Rin, dia adalah gadis paling tegar yang pernah kutemui.

“Apa yang kau lakukan?” tanya sebuah suara. Aku pun menengok, aku mendapati Ha Rin sedang menatapku. Dia masih dalam masa pemulihan jadi tidak heran jika dia sekarang duduk di kursi roda. Aku menghampirinya dan berjongkok dihadapannya.

“Apa yang kau lakukan diluar, apa terapimu sudah selesai? Angin sore saat ini sangat kencang.” Ucapku, laluku lihat suster yang berada di belakang.

“Suster bisa kembali kedalam, aku akan menjaga orang ini.” Ucapku kepada suster dan dibalas anggukan.

“Dingin?” tanyaku seraya mengenggam tangannya, hangat.

“Anni. Aku sangat suka angin sore seperti ini.” Ucap gadisku ini, angin menerbangkan rambutanya yang panjang. Ku rapihkan anak rambut yang masih berterbangan.

“Yeoppo.” Ucapku pelan

“Mwo?” tanyanya

“Annii..” sangkalku

“Jinja.. tadi aku mendengar kata ‘Yeoppo’, jika bukan kau, lalu berasal dari mulut siapa itu?” hish gadis ini pintar sekali.

“Yang terpenting itu bukan dari mulutku.” Sangkalku lagi

“Wae? Kau tidak perc…” aku ingin melanjutkan, namun …

Chup

Astaga jantungku, aku tidak bisa berfikir lagi jika seperti ini. Dia melepas kecupannya.

“Yaks. Lihat wajahmu Tuan Cho. Menggelikan.” Ujarnya dengan senyum mengejek

“Memang wajahku kenapa?”

“Seperti Spongebob, hahahahaha..” tawanya menggelegar, spons kuning itu lagi. Tapi melihat tawanya keluar membuat cintaku padanya bertamabah. Bahkan saat dia marah atau sedang merajuk dia selalu berhasil membuat kadar cintaku padanya bertambah.

Chu~

Kukecup bibirnya sekilas, seperti yang ia lakukan.

“Jangan pernah tertawa seperti itu didepan orang lain. Arra!” perintahku setelah itu kupeluk erat tubuh gadis-ku ini.

“Sarangahae Park Ha Rin.” Ucapku tepat ditelinganya. Dan hanya dibalas anggukan. Aku tahu dia bukanlah gadis yang gampang mengumbar kata cinta didepan orang, namun aku sudah mengerti bagaimana seorang Park Ha Rin, jadi tak perlu ku permasalahkan.

Epilog

2 Years Ago

Park Ha Rin POV

“Tahu dari mana tempat seindah ini.” Tanyaku pada Kyuhyun, saat ini kami sedang berjalan-jalan mengitari danau dengan panorama yang amat sangat luar biasa, hawa yang sejuk, air danau yang jernih, pepohonan disini juga sangat rindang.

“Rahasia.” Jawabnya. Dia masih setia menautkan jari-jari kami. Berjalan berdua seperti ini seperti sepasang kekasih yang tengah berkencan.

“Kau suka?” tanyanya

“Neomu joha.” Jawabku dengan senyum merekah.

“Ahh aku hampir lupa bertanya, apa yang kau lakukan bersama Lee Donghae selama perjalanan bisnis kalian ke swiss?” tanyanya. Ck! Dia cemburu

“Memang apa yang harus kulakukan? Kau sedang menuduhku berselingkuh?” kulepas tautan jemari kami.

“Anni, hanya saja …”

“Hanya apa?” potongku, dia tidak bisa menjawab. Kkkk~ sepertinya sangat seru, kau rasakan Cho Kyuhyun.

“Jadi seperti ini seorang Cho Kyuhyun. Menuduh calon istrinya berselingkuh. Kita sudah bertunangan. Lalu gunanya kau mengikatku apa, hah?” ucapku, sebenarnya aku hanya pura-pura marah.

“Bukan seperti itu sayang. Bukan itu masudku.”

“Terserah kau Tuan Cho. Sepertinya aku harus memikirkan ulang pernikahan ini.” Ujarku, segera kutinggalkan pria itu.

“Rin’ah. Andwee, ani aku tidak bermaksud seperti itu. Jebbal dengarkan aku.” Aku masih terus berjalan tanpa menoleh.

Kudengar ada hisakan, dia menangis. Astaga sekarang dia sudah menjadi pria cengeng. Aku pun berbalik memandangnya yang tengah tertunduk.

“Jika kau masih menangis, aku benar-benar akan meninggalkanmu.” Dia mengangkat kepalanya, matanya kering, apa dia mengerjaiku.

“Siapa yang menangis, aku sedang berfikir untuk membujukumu. Aku bukan laki-laki cengeng.”

“Lalu?” aku berfikir, tapi tadi benar-benar ada suara orang terhisak. Kyuhyun berjalan mendekatiku dan menggenggam tanganku kembali.

“Hiks…hiksss.hiksks.”

“Kyu kau mendegarnya bukan?”

“Ne.. tapi dari mana asal suara itu? Bukankah kita hanya berdua di danau ini. Atau jangan-jangan….” Kami saling pandang

“Hantuuuuuuu..” kami pun lari terbirit saking ketakutannya.

END

Akhirnya ‘peluk Ryeowook’ ……..

Ini benar-benar sudah berakhir. Terimakasih untuk semua bebebku yang bersedia membaca cerita tak tentu arah ini. Sekali lagi terimaksih.

Maaf jika jalan cerita sedikit rancu, saya buat ini juga malam-malam, maafkan saya. ‘Deep Bow’

Cium atu-atu dah :* muach

Comment jusseyo 😀

20 thoughts on “Many Men In Your World… But I Was Your Destiny! Part 4 [END]

  1. Akhir’a *ikutpelukwookie

    Ya ambrukk si rim ae itu emang sableng! Gga waras!! Yg gga bagus smua buat dy!!
    Kesell!!

    Untung aja baek tau klo gga..

    Like

  2. ya ampun kim rim ae bener bener gila emang….. orang kayak gitu lebih baik mati… kasian kyu sampek rela dipukulin kayak gitu demi ingin ketemu park ri an

    Like

  3. cuma mau mengoreksi penggunaan bahasa inggrisnya aja sih, kalau maksudnya 2tahun kemudian atau beberapa hari kemudian harusnya later bukan ago ^^

    Like

  4. Untung saja Ha Rin bisa bertahan kalau nggak kan bisa terancam nyawanya.. Eul Sang udah psikopat memang, dia bahkan membawa senjata api..
    Kenapa ada perempuan seperti dia? Hanya karena kesempurnaan wajah seseorang, dia ingin membunuh orang tersebut..

    Akhirnya Happy Ending juga hhehe Kyuhyun dan Ha Rin bisa bersatu.. Endingnya lucu banget kkeke.. tertawa sendiri bayangin mereka yang lari terbirit-birit gitu..

    Like

  5. Huaaaa keren banget. Dari awal ampe akhir ngena banget. Apalagi konfliknya ngga pasaran. Daebak pokoknya! Semangat ya thor! Blog favorite aku nih, jadi harus update ff terus ya biar aku bisa baca karya kamu, wkwk. Oh ya cuma mau kritik, itu ada yg typo atau gimana? Penggunaan antara ago sama later, pas epilog kayaknya later ya? Tapi disitu ago, jadi agak bingung bacanya. Gapapa. Semangat terus ya thor! Fighting^^9

    Like

  6. waduhh….kecepetan alurnya…
    wahhh wanita gila itu akhirnya mati juga *ketawajahat* berasa aku bacanya kejar2n sama typo bahkan aku gak dapat feel nya…
    endingnya gantung banget…hadeuhhh malah bingung ..coba bikin sequel or after story pasti bakalan lebih seru….mianhe kalo tidak berkenal dengan comment dariku ..

    Like

    • Iya, aku juga kerasa, buat ini cerita nggak ada feelnya sma skli, ini crta dibuat awal2 bikin ff, jdi mklum klo blm baik (wlpun smpai skrng msh) 🙂 After storynya itu semua [Hai-Kyu Moment] ini crta kan jg before storynya yg honeymoon itu …

      Like

  7. Hhhaha akhiry selesai juga mendebarkan chingu ffnya keren !!
    Btw jngn bilang klo hantunta itu eulsang yg lagi nangis liat kemesraan kyurim tp gk bisa bals dendam lagi krn sidah jadi hantu 😂😂😂😂😂😂😂😂😂 tertawa sendiri aq mmbyangknnya 😈😈😈

    Like

Leave a comment